SEORANG PEMIMPIN YANG HIDUP DI TENGAH RAKYAT
Ada satu fakta yang sangat mengejutkan, Jokowi belum pernah
mengambil gajinya selama menjabat sebagai seorang Walikota dan Mobil yang ia
pakai sebagai mobil dinas saat ini hanyalah "warisan" mobil dinas
pendahulunya yaitu Bapak Slamet Suryanto.
Pada pemilihan Walikota 2010-2015, Pak Jokowi berhasil
meraih 90% suara dari total pemilih. Sungguh fantastis seorang pemimpin yang
benar-benar dicintai masyarakatnya.
Mobil EsEmKa, beliau lah salah satu orang yang berani
memakai dan mempeloporinya. Jokowi-pun menyemangati murid-murid pembuat mobil
Esemka saat mobil ini tak lulus uji emisi.
Ir. H. Joko Widodo, beliau lahir di Surakarta pada tanggal 21 Juni 1961, pria yang lebih akrab dipanggil Jokowi ini adalah Gubernur DKI Jakarta terhitung sejak
tanggal 15 Oktober 2012. Ia merupakan gubernur ke-17 yang memimpin ibu kota Indonesia.
Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta (Solo)
dan F. X.
Hadi Rudyatmo sebagai
wakil walikota selama dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) F.X.Hadi Rudyatmo sebagai
wakil walikota
Namun baru 2 tahun menjalani periode
keduanya, ia mendapat amanat dari warga Jakarta untuk memimpin Ibukota Negara.
Dalam masa jabatannya di Solo, ia didampingi .
Ia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Joko Widodo lahir
dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan
hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli
panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak
lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi
keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12
tahun. Penggusuran yang
dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan
kepemimpinannya kelak setelah menjadi Walikota Surakarta saat harus menertibkan
pemukiman warga
Masa kuliah Jokowi
Dengan performa akademis yang dimiliki, ia
diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan
teknologinya.
Selepas kuliah, ia bekerja di BUMN, namun tak
lama memutuskan keluar dan memulai usaha dengan menjaminkan rumah kecil
satu-satunya, dan akhirnya berkembang sehingga membawanya bertemu Micl Romaknan,
yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, Jokowi. Dengan
kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling
Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi
inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia
politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang
bersahabat untuk penghuninya
Mendamaikan
Keraton Surakarta
Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri
maupun putera mahkota, sehingga terjadi pertentangan antara kedua putranya,
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh
tahun ada dua raja yang ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong campur tangan
pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan, dengan
Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai
wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini didukung oleh empat
perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih
menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas Raja dan
Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat di
pintu utama Keraton di Korikamandoengan. Jokowi
akhirnya berperan menyatukan kembali perpecahan ini setelah delapan bulan
menemui satu per satu pihak keraton yang terlibat dalam pertentangan. Pada
tanggal 4 Juni 2012 akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya
konflik Keraton Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar
oleh Panembahan Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan
rekonsiliasi
Penghargaan
- Atas prestasinya, oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008".
- Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil
- The City Mayors Foundation menempatkan Joko Widodo (Jokowi), mantan Walikota Surakarta, di urutan ketiga dalam pemilihan walikota terbaik dunia "World Mayor Project 2012, Adapun kriteria walikota terbaik dunia menurut lembaga ini adalah mengedepankan kejujuran, memiliki visi jelas selama kepemimpinannya, mampu mengatur kota dengan baik, perduli terhadap aspek ekonomi dan sosial, mampu meningkatkan keamanan dan lingkungan sekitarnya, termasuk juga memiliki kedekatan dengan warganya.
Data lain tentang Jokowi
Jenjang Pendidikan :
- SDN 111 Tirtoyoso Solo
- SMPN 1 Solo
- SMAN 6 Solo
- Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Organisasi :
- Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
- Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
- Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan Lainnya :
- Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
- Menjadi walikota terbaik tahun 2009
- Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
- Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Penghargaan Kota Solo selama Jokowi Menjadi Walikota :
- Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
- Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
- Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
- Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
- Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
LIHAT JUGA :
Sumber
:
http://www.jakartalifesstyle.com/2012/04/joko-widodo-biodata-tokoh-profile-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar