Korban
: 500.000 +
Jiang
Qing adalah istri dari Mao Tse-tung seorang dictator komunis di China. Karena
kepintarannya menyusun gerakan dia mendapatkan posisi yang paling berkuasa
didalam partai komunis (berkuasa seperti Presiden). Dipercaya bahwa dialah otak
dibalik Revolusi Budaya Cina (dimana dia menjadi wakil pemimpin). Selama
Revolusi Budaya, banyak aktifitas ekonomi yang berhenti dan bangunan-bangunan
kuno, artifak, barang-barang antik, buku-buku, dan lukisan-lukisan yang tidak
terhitung banyaknya hancur oleh Red Guards (pasukan merah). Selama 10 tahun
Revolusi Budaya juga berpengaruh kedalam sistem pendidikan yang diberhentikan
dan banyak orang-orang pintar dikirim ke kamp tahanan. Jutaan orang di Cina
dilaporkan mengalami penyiksaan hak-hak asasi selama Revolusi Budaya. Jutaan
lainnya juga pemecatan secara paksa. Perkiraan korban kematian, orang sipil dan
pasukan merah, baik dari orang barat dan orang timur sekitar 500.000 dalam
kekacaubalauan pada tahun 1966-1969 tetapi perkiraan tersebut naik lagi menjadi
3 juta dari 36 juta orang yang dianiaya.
Korban
: 10+
LaLaurie
adalah kaum socialite yang kejam yang tinggal di New Orleans. Rumahnya adalah
ruangan yang penuh dengan horror. Pada 10 April 1834, kebakaran terjadi di
dapur dan pemadam kebakaran menemukan 2 budak yang dirantai pada kompor, dimana
diyakini merekalah yang memacu kebakaran untuk mendapatkan perhatian. Pemadam
kebakaran dipandu oleh budak yang lain menuju keloteng dimana terdapat hal yang
lebih mengejutkan. Lebih dari satu dosin budak cacat dan buntung terbelenggu di
tembok atau lantai. Beberapa menjadi subjek untuk percobaan obat yang
mengerikan. Seorang laki-laki terlihat sebagai bagian pertukaran seks yang
ganjil, seorang wanita terjebak di kandang yang kecil dengan lengannya yang
rusak dan terlihat seperti kepiting, dan wanita lainnya tanpa tangan dan kaki,
dan adanya tambalan daging pada dirinya agar terlihat seperti ulat bulu.
Beberapa mulutnya dijahit dan kelaparan sampai mati, yang lainnya lagi
tangannya dijahit dengan bagian badan yang lainnya. Kebanyakan ditemukan mati,
tetapi beberapa masih hidup dan beberapa memohon untuk dibunuh agar tidak
menderita lagi. LaLaurie lari sebelum dia diadili dan dia tidak pernah
tertangkap.
Korban
: 22 +
Phoolan
Devi adalan dacoit India (perampok bersenjata) yang mempunyai karir singkat
sebagai politican nantinya. Pada 1970an dia diculik oleh dacoit gank dan dia
akhirnya bergabung dengan mereka untuk melakukan kejahatan. Pada satu saat dia
diperkosa oleh grup laki-laki di Behmai. Dia memilih untuk lari dan melanjutkan
hidupnya untuk melakukan kejahatan, merampok dari orang-orang kaya. Lalu dia
akhirnya kembali ke Behmai dan dia memerintahkan semua laki-laki untuk berbaris
dan menembak mereka semua. Paling tidak sekitar 22 laki-laki terbunuh. Lalu dia
akhirnya ditangkap dan menghabiskan 11 tahun penjara. Dia masuk kedalam dunia
politik, tetapi hanya dalam waktu yang singkat karena adanya pemberontakkan.
Secara mengejutkan, tahun 1998, Phoolan Devi dinominasikan untuk mendapatkan
penghargaan Nobel oleh beberapa anggota parkemen Inggris. Pada tahun 2001, dia
dibunuh oleh seorang laki-laki dalam usaha balas dendam atas pembunuhan yang ia
lakukan di Behmai.
Korban
: 12 +
Bersama
suaminya Fred, Rosemary West dipercaya telah menyiksa dan membunuh 12 wanita
muda. Pada agustus 1992 Fred West ditangkap setelah tertuduh memperkosa anaknya
yang berumur 13 tahun sebanyak 3 kali, dan Rosemary West ditangkap atas
kekejaman terhadap anak. West mengembangkan kebiasaan untuk mengambil anak-anak
perempuan dari pemberhentian bus disekitar Gloucester, Inggris dan memenjarakan
mereka dirumah mereka untuk beberapa hari sebelum membunuhnya. West mempunyai
nafsu seksual yang besar sekali dan menikmati perbudakan ekstrem dan seksual
sadomasocithistic. Rosemary adalah seorang biseksual dan banyak korban-korban
mereka untuk kepuasan seks dia dan suaminya. West juga bekerja sebagai pelacur.
Dua dari anak mereka adalah anak dari kliennya. West adalah salah satu dari
hanya dua wanita yang pernah dihukum mati dipenjara di UK (yang lainnya adalah
Myra Hindley yang sudah meninggal saat ini)
Korban
: 9
Antara
tahun 1972 dan 1985, Tinning mempunyai 8 anak, dimana semuanya ia bunuh, dan
anak adposi yang dia bunuh juga. Selama waktu kematian, tidak ada satupun yang
curiga bahwa dia membunuh mereka, dan justru menyalahkan kelainan genetic. Hal
ini terjadi walaupun anak adopsinya adalah anak ketujuh yang dibunuh. Dia
mengaku bahwa dia mencekik anak-anaknya, tetapi kemudian dia menarik kembali
pengakuan itu. Dia dihukum 20 tahun penjara, dan kedua permintaan pembebasan
bersyarat ditolak.
Korban
: ribuan
Elizabeth
I, dalam perintah untuk menindas paham Katolik, ribuan penganut Katolik di
Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama dia melakukan hal-hal baik untuk
kehormatan parlemen, dia juga merupakan raja yang kejam. Sebagai tambahan,
Elizabeth memberikan Queen Mary of Scots tempat perlindungan, lalu tiba-tiba mengkhianatinya
dan meletakkan dia didalam penjara selama hamper 19tahun, lalu membunuh dia.
Dia menganjurkan perompakan melawan kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran
budak.
Korban
: pemusnahan bangsa
Elena
Ceaus,escu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri
dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceaus,escu, dan wakil perdana menteri
Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceaus,escu bertanggungjawab atas
pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun
1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan. Bayi-bayi,
dan anak-anak tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga
mengepalai komisi kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di
Rumania, yang merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia juga
bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan pendistribusian makanan yang
pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia akhirnya dieksekusi atas kejahatannya
yang melawan kemanusiaan dan pengeksekusinya meneriakkan “pergilah ke neraka”
ketika menghukumnya.
Korban
: 3 (diduga ada 5 orang lainnya)
Karla
Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media
diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk
memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy
Homolka. Karla merekam kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh
suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan
beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta
agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari
penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di
West Indies.
Korban
: 9 orang
Dorothy
Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama dia
menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang tinggal
bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk pemeriksaan keamanan. Dia
tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk menggunakan telepon atau surat. Dia
akan mengambil semua uang yang dikirim untuk para penyewa itu dan menyimpannya
untuk dirinya sendiri. Para korbannya biasanya sedang mabuk, dan menderita
schizophrenia. Salah satu mayat yang ditemukan dikebun belakang, ditemukan
tanpa kepala, lengan, dan kaki. Uang yang dia curi, dia pakai untuk
pakaian-pakaian mewah, parfum dan operasi pengencangan kulit muka sesaat sebelum
dia tertangkap. Puente tidak memperlihatkan penyesalan yang dalam atas
kejahatan yang dia lakukan dan saat ini dia berada dipenjara dengan hukuman
seumur hidup.
Minnie
Dean adalah satu-satunya wanita yang dieksekusi dalam sejarah Selandia Baru.
Dia dieksekusi dengan digantung. Berkedok menyelamatkan gadis muda yang miskin,
wanita iblis ini membunuh anak mereka dan mengambil uang mereka untuk
meningkatkan gaya hidupnya. Pada waktu itu, wanita muda yang hamil tanpa suami dijauhi
oleh masyarakat. Hal ini memunculkan suatu kejadian phenomena yang disebut
“baby farming” dimana orang akan mengajukan diri untuk mengambil anak mereka
dan membesarkan mereka dengan gaji dari pemerintah. Dean adalah salah satu
orang tua asuh, tetapi daripada membesarkan anak-anak itu, dia justru membunuh
mereka ketika ada kesempatan dan mengambil gaji itu. Hal ini sangat
memungkinkan dilakukan karena orang tua adopsi tidak harus mendaftar sesuai
hukum. Dalam banyak kasus, anak-anak itu lenyap di rumah para orang tua asuh
ini. Dean membunuh paling tidak 3 anak tetapi banyak orang yang menduga dia
membunuh lebih dari itu. Saat ini, tulang dari 3 anak itu disimpan didalam
museum pribadi polisi Selandia Baru.
0 komentar:
Posting Komentar