Barangkali
banyak orang belum tahu. Kabah yang menjadi kiblat umat Islam ternyata pernah
dilanda banjir pada 1941 setelah hujan deras mengguyur Kota Makkah. Air setinggi
152 sentimeter menggenangi kompleks Masjid Al-Haram, termasuk Kabah. Musibah
itu lantaran sistem pembuangan air belum bagus, apalagi Makkah berada di tengah
lembah dikelilingi bukit-bukit batu.
Tidak diketahui
berapa jumlah jamaah haji waktu itu. Mungkin tidak banyak sebab pada 1920-an
peziarah terus menurun. Pada 1922, jumlahnya 56 ribu orang.
meski banjir,
sejumlah jamaah haji tetap melakukan tawaf.
Banjir juga
merendam Kabah di masa Khalifah Umar bin Khattab. Bencana itu merusakkan
dinding batu yang direkatkan dengan lumpur dan tanah. Sekarang bangunan
setinggi 13,1 meter itu diperkuat semen.
Dan di tahun
2012 juga terdapat kejadian yang serupa, peristiwa ini terjadi saat para calon
jemaah haji tengah bertawaf mengelilingi Ka'bah.
Hujan hampir
sepanjang tahun tidak mengguyur Mekkah. Kalau pun turun hujan, paling hanya
sekali dalam setahun, dan itu terjadi saat ini, ketika jemaah haji dari
berbagai penjuru dunia sedang berada di Tanah Suci itu.
Hujan deras
yang menyebabkan Masjidil Haram tergenang banjir tentu sangat mengejutkan para
jemaah haji. Banjir terjadi karena sistem drainase yang tidak baik.
Meski kegiatan
tawaf sempat terhenti, namun beberapa jemaah memilih untuk melanjutkan tawaf
Di bawah ini beberapa foto ka'bah ketika datangnya banjir itu :
1 komentar:
Insya Allah mulai 2002 hingga akhir zaman, Ka'bah tidak akan lagi banjir, karena semakin kuatnya umat Islam taqorrub dan semakin kuatnya kerajaan memelihara Masjidil Haram yaang akhir-akhir ini telah dilengkapi dengan alat-alat canggih dalam melakukan rehabilitasi Masjid kaum muslimin dunia ini, termasuk dalam penyediaan drinase disekitar Masjid. Semoga Allah SWT senantiasa memelihara Masjidil Haram juga Masjidil Aqsho dari tangan jahil dan dzolim hingga Yaumul Qiyamah. Amin ya Robbal 'Alaminen. Pemirsa, Ucapkan kalimat AMIN !
Posting Komentar