Sebutan Indon Malaysia selalu
menyebut negara kita dan TKI yang ada di sana sebagai Indon. Indon ternyata
sebutan negatif yang bermakna jongos atau budak (belian). Dan ini sudah
berlangsung selama dua dekade.
Obral TKI Akhir Oktober lalu,
Malaysia kembali membuat ulah dengan menempel selembaran iklan berisi diskon
terhadap TKI yang diobral di ruang publik. Iklan selebaran itu berbunyi:
"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework
and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM
7,500 nett."
Sebut Suporter Indonesia 'Anjing'
Para suporter Malaysia pernah menyamakan Indonesia dengan binatang
'anjing'. Penghinaan itu terjadi saat pertandingan antara Indonesia
melawan Laos di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Parahnya video ini sengaja
diunggah ke Youtube untuk menyulut emosi warga Indonesia.
Klaim Budaya Indonesia Pada rentang
2007-2012, Malaysia sudah 6 kali mengklaim budaya milik Indonesia sebagai warisan
budaya mereka. Klaim Malaysia itu bermula pada November 2007 terhadap kesenian
reog ponorogo. Selanjutnya pada Desember 2008 Malaysia mengklaim lagu Rasa
Sayange dari Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada Januari 2009. Tari pendet
yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul
dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly
Asia itu. Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010.
Lalu yang terbaru adalah klaim Malaysia atas tari tor-tor dan gondang sambilan
yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara.
Habibie Penghianat Bangsa Mantan
Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menyebut Presiden RI Ketiga
Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Tudingan ini dia tuliskan
pada tajuk rencana sebuah media massa, koran Utusan Malaysia. Nama mantan Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf
Habibie atau BJ Habibie mendadak termuat di laman internet Malaysia, namun
sayang bukan berita baik yang terpampang melainkan dituduh sebagai penghianat
bangsa oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin. Kabar
pemberitaan miring ini muncul di koran Utusan Malaysia dan juga
dimuat dalam laman internet harian berpengaruh di Malaysia itu. Dalam
tulisannya, Maidin menyebut jika penyebab kedudukan singkat Habibie karena
telah mengkhianati negaranya, dan juga telah menjadi tamu kehormatan bagi Ketua
Umum Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini. Maidin juga
menyebutkan Habibie lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia karena
bersekongkol dengan Barat untuk mengadakan referendum di Timor Timur, hingga
akhirnya Timor Timur memerdekakan diri pada tahun 1999. "Beliau mengakhiri
jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999,"
tulis Maidin seperti dikutip dari utusan.com. Nama Habibie juga di sangkutkan
sebagai tersangka penyebab perpecahan rakyat Indonesia, hingga akhirnya
Indonesia memiliki 48 partai politik. Dan hal inilah yang dinilai Maidin
sebagai bentuk perpecahan politik, kegagalan kepemimpinan Habibie.
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar