Labels

Sabtu, 02 Februari 2013

PENGHINAAN MALAYSIA TERHADAP INDONESIA


Sebutan Indon Malaysia selalu menyebut negara kita dan TKI yang ada di sana sebagai Indon. Indon ternyata sebutan negatif yang bermakna jongos atau budak (belian). Dan ini sudah berlangsung selama dua dekade.


Obral TKI Akhir Oktober lalu, Malaysia kembali membuat ulah dengan menempel selembaran iklan berisi diskon terhadap TKI yang diobral di ruang publik. Iklan selebaran itu berbunyi: "Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett."

Sebut Suporter Indonesia 'Anjing' Para suporter Malaysia pernah menyamakan Indonesia dengan binatang 'anjing'. Penghinaan itu terjadi saat pertandingan antara Indonesia melawan Laos di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Parahnya video ini sengaja diunggah ke Youtube untuk menyulut emosi warga Indonesia.

Klaim Budaya Indonesia Pada rentang 2007-2012, Malaysia sudah 6 kali mengklaim budaya milik Indonesia sebagai warisan budaya mereka. Klaim Malaysia itu bermula pada November 2007 terhadap kesenian reog ponorogo. Selanjutnya pada Desember 2008 Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada Januari 2009. Tari pendet yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010. Lalu yang terbaru adalah klaim Malaysia atas tari tor-tor dan gondang sambilan yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara.

Habibie Penghianat Bangsa Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menyebut Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Tudingan ini dia tuliskan pada tajuk rencana sebuah media massa, koran Utusan Malaysia. Nama mantan Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie mendadak termuat di laman internet Malaysia, namun sayang bukan berita baik yang terpampang melainkan dituduh sebagai penghianat bangsa oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin. Kabar pemberitaan miring ini muncul di koran Utusan Malaysia dan juga dimuat dalam laman internet harian berpengaruh di Malaysia itu. Dalam tulisannya, Maidin menyebut jika penyebab kedudukan singkat Habibie karena telah mengkhianati negaranya, dan juga telah menjadi tamu kehormatan bagi Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini. Maidin juga menyebutkan Habibie lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia karena bersekongkol dengan Barat untuk mengadakan referendum di Timor Timur, hingga akhirnya Timor Timur memerdekakan diri pada tahun 1999. "Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," tulis Maidin seperti dikutip dari utusan.com. Nama Habibie juga di sangkutkan sebagai tersangka penyebab perpecahan rakyat Indonesia, hingga akhirnya Indonesia memiliki 48 partai politik. Dan hal inilah yang dinilai Maidin sebagai bentuk perpecahan politik, kegagalan kepemimpinan Habibie.

sumber :

0 komentar:

Posting Komentar